Mengenal Bangunan Kakbah dan Asal Usul Ceret & Teko dalam Kakbah

 

Ayobacaonline - Kakbah adalah arah pusat peribadatan kaum muslim seluruh dunia. Semua orang muslim pernah melihat Kakbah. Yang beruntung bisa menyaksikannya dengan mata kepala sendiri saat melakukan ibadah haji atau umroh. Kakbah yang dikenal setiap Muslim adalah bangunan segi empat di tengah Masjidil Haram. Kakbah diselimut kain penutup hitam atau kiswah. Kakbah adalah arah menghadap setiap muslim di seluruh penjuru dunia ketika melakukan shalat.

Benda-benda apakah yang ada di dalam Kabah? Bagaimana dinding dan interiornya? Bagaimana susunan arsitekturnya? Adakah kuburan atau benda-benda sejarah disimpan di situ?

Semuanya hanya bisa menduga. Informasi dan ceritanya hanya berdasarkan "katanya, katanya?". Namun tak ada yang yakin seyakin-yakinnya, karena dari 1,6 miliar muslim sedunia hanya segelintir saja yang bisa masuk ke dalam Kakbah.

Kakbah dicuci dua kali dalam satu tahun, yakni pada tanggal 15 Sha`ban (bulan sebelum bulan puasa, Ramadhan) dan pada pertengahan Muharam, yakni bulan setelah Zulhijah dimana umat Islam menunaikan rukun ke lima Islam untuk naik haji.

Ritual pencucian Kakbah dimulai dengan salat sunnah dua rakaat di dalam. Saat berada di dalam Kakbah, jemaah boleh salat menghadap ke mana saja. Bagian dalamnya lalu dibersihkan dengan kain putih yang dibasahi air mawar, wewangian khas Arab beraroma kayu oud dan parfum beraroma musk, yaitu minyak kelenjar rusa.

Air zamzam dipercikkan ke lantai Kakbah kemudian lantai dipel dengan tangan kosong dan daun kurma.


Mantan Menteri Agama Tarmizi Taher yang sudah 13 kali mendapat kesempatan memasuki Kabah, pernah mengatakan bahwa dinding dalam Kabah, atap, lantai, serta tiga tiangnya biasa saja seperti dinding batu lainnya.


"Ada ceret dan teko di dalam Kakbah. Itu hadiah dari raja, khalifah dan sultan," katanya.

Sisi bagian timur Kakbah tingginya 14 meter, sementara sisi barat dan selatan l2,11 meter dan 11,28 meter dari sisi utara. Lantai bagian dalam dilapisi keramik berwarna, sementara atapnya ditunjang tiga pilar kayu, masing-masing berdiameter 44 cm.

Struktur atap terdiri atas dua lapisan, bagian atas dan bawah, sementara dinding bagian dalam ditutup dengan layar terbuat dari beludru hijau yang diganti tiap tiga tahun sekali.

Pada atap bagian teratas terdapat ventilasi dengan panjang 127 cm dan lebar l04 cm untuk memberikan kesempatan bagi cahaya matahari masuk. Ventilasi ditutup dengan kaca penguat yang dibuka saat acara pencucian.



Post a Comment

0 Comments