Sang Pendekar Keadilan

Penampilannya konservatif dan tidak glamor. Berkemeja putih tangan pendek dengan celana abu-abu serta mengenakan sepatu warna hitam. Datang ke pengadilan diantar sopir dengan mobil Peugeot warna biru yang tidak mewah. Satu-satunya barang mewah yang dikenakan Yap Thiam Hien adalah toga atau jubah hitam yang digunakan pada saat sidang. Toga itu dibeli khusus saat di Belanda. Dan dengan menggunakan toga tersebut Yap akan berubah seperti superhero yang baru berganti kostum. Dia tidak akan takut membela kebenaran.
"Pak Yap bersikap santun dan menyampaikan tanggapan dalam persidangan sambil duduk" kata Utama Wijaya, bekas asisten Yap. "Pak Yap sangat menghormati pengadilan, jika tidak ada hal-hal yang dinilainya melanggar hukum" lanjutnya.
Menghormati pengadilan bukan berarti tidak bisa berkata tegas kepada hakim.
"Namun, kalau ada hal-hal yang dia nilai melanggar hukum atau ada yang tidak beres pada jalannya persidangan dengan spontan Pak Yap akan bereaksi cepat dan spontan dan berdiri menyampaikan keberatannya dengan suara keras" lanjut Utama.
Dalam sebuah persidangan, Yap pernah melontarkan keberatan kepada ketua majelis hakim. Suaranya lantang dan nada bicaranya tegas. Sambil berdiri, Yap memprotes hakim anggota yang gencar mengajukan pertanyaan kepada terdakwa. Yap menilai tindakan hakim itu keliru karena telah berlaku seperti Jaksa penuntut umum.
"Saudara Ketua Majelis! Tolong hakim anggota diingatkan! Hakim jangan mengejar-ngejar terdakwa. Ia berhak mendapat perlakuan praduga tanpa salah! Jangan pojokkan. Jangan ambil tugas jaksa"
Atas reaksi Yap itu, anggota hakim tadi langsung terdiam

Post a Comment

0 Comments