Bung Karno saat Makan Bersama Romusa |
Rupanya di sana telah berdiri seorang lelaki tampan penuh karisma. Mengenakan kemeja warna terang dan topi bundar bernomor 970, lelaki itu tak lain adalah Sukarno atau Bung Karno. Para pekerja dan romusa itu merasa terhormat dikunjungi oleh pemimpin pergerakan semasa melawan Belanda.
Tak aneh bila massa menyambut setiap kata-kata yang dilontarkan Bung
Karno dengan antusias dan gegap gempita. Pada intinya, si Bung mengajak
semua pekerja dan romusa bekerja keras membantu "Saudara Tua" Jepang,
yang tengah mati-matian menghadapi Sekutu di bawah pimpinan imperialis
Amerika Serikat dan Inggris. Bila Sekutu bisa dikalahkan, Jepang akan
memberikan kemerdekaan kepada Indonesia. Massa menyambut pidato Bung
Karno itu dengan pekikan, "Lawan, Lawan, Lawan."
Semua adegan itu
terekam dalam sebuah film dokumenter buatan Jepang. "Ini film
propaganda Jepang untuk menyukseskan program romusa membangun jalur
kereta api Saketi-Bayah," kata Ade Sampurna dari Komunitas Sahabat
Museum pada 21 September lalu di aula sebuah penginapan di Bayah, Banten
Selatan.
Tak aneh bila massa menyambut setiap kata-kata yang dilontarkan Bung
Karno dengan antusias dan gegap gempita. Pada intinya, si Bung mengajak
semua pekerja dan romusa bekerja keras membantu "Saudara Tua" Jepang,
yang tengah mati-matian menghadapi Sekutu di bawah pimpinan imperialis
Amerika Serikat dan Inggris. Bila Sekutu bisa dikalahkan, Jepang akan
memberikan kemerdekaan kepada Indonesia. Massa menyambut pidato Bung
Karno itu dengan pekikan, "Lawan, Lawan, Lawan."
Semua adegan itu
terekam dalam sebuah film dokumenter buatan Jepang. "Ini film
propaganda Jepang untuk menyukseskan program romusa membangun jalur
kereta api Saketi-Bayah," kata Ade Sampurna dari Komunitas Sahabat
Museum pada 21 September lalu di aula sebuah penginapan di Bayah, Banten
Selatan.
0 Comments